Makna beriman kepada Kitab-kitab Alloh
Seseorang dikatakan beriman kepada kitab-kitab Alloh, tatkala dia membenarkan dengan penuh keyakinan, baik secara global maupun secara rinci, bahwa Alloh memiliki kitab-kitab yang diturunkan kepada hamba-hamba-Nya yang di dalamnya terdapat kebenaran yang nyata, cahaya dan petunjuk yang jelas bagi manusia, dan bahwasanya kitab-kitab tersebut adalah kalam (perkataan) Alloh yang Ia firmankan dengan sebenarnya, sesuai dengan apa yang Ia kehendaki.
Adapun beriman kepada kitab-kitab Alloh mencakup tiga perkara: Pertama, mengimani bahwa kitab-kitab tersebut benar-benar diturunkan oleh Alloh. Kedua, mengimani kepada rincian nama-nama kitab tersebut sebagaimana yang telah Alloh sebutkan. Ketiga, mempercayai berita-berita yang benar dari kitab-kitab tersebut sebagaimana pembenaran kita kepada Al Qur’an.
Beriman kepada Kitab-kitab secara rinci
Kita wajib beriman secara rinci kepada kitab-kitab yang telah Alloh sebutkan nama-namanya, yakni Al Qur’an dan kitab-kitab yang lain yaitu :
Shuhuf Ibrahim dan Musa ‘alaihimas salam.”Sesungguhnya ini benar-benar terdapat dalam shuhuf (lembaran-lembaran) yang dahulu, (yaitu) shuhuf Ibrahim dan Musa” (Al A’la: 18-19)
Taurat, kitab yang Alloh turunkan kepada Nabi Musa ‘alaihis salam. “Sesungguhnya Kami telah menurunkan Kitab Taurat yang di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi)…” (Al Maidah: 44). Zabur, kitab yang Alloh turunkan kepada Nabi Daud ‘alaihi salam.”…dan Kami berikan Zabur kepada Daud”. (An Nisa: 163)
Injil, kitab yang Alloh turunkan kepada Nabi Isa ‘alaihi salam. “Dan Kami iringkan jejak mereka (nabi-nabi Bani Israil) dengan Isa putra Maryam, membenarkan kitab sebelumnya yakni Taurat. Dan Kami telah memberikan kepadanya kitab Injil …” (QS. Al Maidah: 46).
Kitab-kitab terdahulu sudah diubah-ubah
Alloh mengabarkan di dalam Al Qur’an bahwa ahli kitab, yakni Yahudi dan Nasrani, telah mengubah kitab-kitab mereka karena itu ia tidak lagi seperti saat diturunkan oleh Alloh. Kaum Yahudi menyimpangkan Taurat. Mereka mengubah dan menggantinya serta mempermainkan hukum-hukum Taurat. Alloh berfirman, ”Di antara orang-orang Yahudi, mereka mengubah perkataan dari tempat-tempatnya”. (QS. An Nisa: 46). Begitu pula dengan kaum Nasrani, mereka juga menyimpangkan Injil. Mereka mengubah hukum-hukumnya. Alloh berfirman, ”Apakah kamu masih mengharapkan mereka percaya kepadamu, padahal segolongan dari mereka mendengar firman Alloh, lalu mereka mengubahnya setelah mereka memahaminya, sedang mereka mengetahui?” (QS. Al Baqarah: 75).
Di antara bentuk pengubahan yang mereka lakukan adalah penetapan bahwa Alloh mempunyai anak. Subhanallah … Maha Suci Alloh dari yang demikian, Alloh menceritakan, ”Orang-orang Yahudi berkata, ’Uzair itu putera Alloh’, dan orang-orang Nasrani berkata: “Al Masih itu putera Alloh.” Demikian itulah ucapan mereka dengan mulut mereka, mereka meniru perkataan orang-orang kafir yang terdahulu…” (QS. At Taubah: 30)
Begitu pula penuhanan kaum Nasrani terhadap Nabi Isa ‘alaihi salam serta perkataan mereka bahwa Alloh adalah salah satu dari tiga unsur (baca: “trinitas”). Alloh berfirman, ”Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata, ’Sesungguhnya Alloh ialah Al Masih putera Maryam’, padahal Al Masih (sendiri) berkata ‘Hai Bani Israil, sembahlah Alloh Tuhanku dan Tuhanmu’. … Sesungguhnya kafirlah orang yang mengatakan, ’Bahwasanya Alloh salah satu dari tiga’, padahal sekali-kali tidak ada sesembahan selain dari Alloh yang Maha Esa …” (QS. Al Maidah: 72-73). Dengan diturunkannya Al Qur’an, maka Al Qur’an me-nasakh (menghapus/mencabut masa berlaku) kitab-kitab yang sebelumnya (At Tauhid Iish shaffits Tsani Al ‘Ali, Kumpulan ‘Ulama).
Al Qur’an, Kitab yang dibawa Nabi sekaligus Rasul terakhir
Sesungguhnya Al Qur’an adalah kalamulloh (firman/perkataan Alloh) bukan makhluk Alloh, yang diturunkan kepada Nabi Muhammad shollallohu ‘alaihi wa sallam sehingga setiap mukmin hendaknya senantiasa mengagungkan Al Qur’an dan berusaha berpegang teguh dengan hukum-hukumnya, serta membaca dan memahaminya.
Lalu apa sajakah kewajiban seorang muslim terhadap Al Qur’an? Diantara kewajiban seorang muslim terhadap Al Qur’an adalah:
- Wajib mencintai Al Qur’an mengagungkan dan menghormati kedudukannya, sebab ia adalah kalamulloh, perkataan yang paling benar, perkataan Alloh, Robb semesta alam.
- Wajib membaca dan merenungkan ayat-ayat Al Qur’an, serta memikirkan pelajaran yang terkandung di dalamnya.
- Wajib mengikuti hukum-hukum serta mentaati perintah-perintah yang ada di dalamnya.
Buah keimanan kepada Kitab-kitab Alloh
Seseorang yang benar-benar beriman terhadap kitab-kitab Alloh, termasuk Al Qur’an, akan memberikan banyak pengaruh terhadap dirinya, diantaranya :
- Menyadari tentang perhatian Alloh terhadap hamba-hamba-Nya, juga tentang kesempurnaan rahmat-Nya, dimana Alloh telah menurunkan kepada setiap kaum sebuah kitab sebagai petunjuk agar mereka bisa mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat.
- Dapat mengetahui hikmah Alloh dalam penetapan syariat-Nya, dimana Alloh telah mensyariatkan bagi setiap kaum, apa yang sesuai dengan keadaan kaum tersebut. Alloh berfirman, ”Untuk tiap-tiap umat diantara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang.” (QS. Al Maidah: 48)
- Dapat bersyukur kepada Alloh terhadap nikmat Alloh, yakni diturunkannya kitab-kitab tersebut. Sebab kitab-kitab tersebut adalah cahaya dan petunjuk di dunia.
Disadur dari: Buletin Jumat At-Tauhid,