Baru saja USB Flashdisk
saya yang berukuran 2 GB yang tiba-tiba tidak terdeteksi, di Windows
Explorer hanya mendeteksi Removable Drive, ketika mencoba di buka hanya
muncul pesan bahwa kita diminta memasukkan Disk ke drive tersebut atau
muncul pesan Please insert a disk into drive M:, padahal Flashdisk sudah terpasang.
|
Kaget
juga melihat hal itu, mengingat sebelumnya sepertinya tidak di lepas
secara paksa. Hanya saja memang dipakai untuk mengcopy file dari 2
keping CD ke laptop teman.
Langsung
saja saya mencoba untuk memeriksa Flashdisk tersebut, karena berisi
data-data yang cukup banyak, dan sebagian cukup penting. Berikut
langkah-langkah yang saya coba dan biasanya bisa memecahkan masalah
tersebut.
1. Di coba di komputer / port USB lain
Kadang
masalah seperti ini hanya terjadi di komputer kita sendiri saja,
sehingga perlu dicoba di komputer lain. Karena disini ada satu komputer
dan laptop teman, maka langsung saya coba disana, tetapi hasilnya nihil,
tetap saja hanya mendeteksi sebagai Removable Drive, begitu dibuka
hanya muncul pesan seperti diatas. Begitu juga ketika di pasang di port
USB lainnya.
2. Format di windows Explorer
Sebenarnya
tidak ingin di format, karena khawatir dengan data yang berada di
dalamnya. Tetapi karena di beberapa komputer juga tidak terdeteksi dan
Alhamdulillah sebagian data masih tersimpan juga di hardisk, saya
mencoba memformat dengan format standard Windows. hasilnya masih sama,
belum juga berhasil.
3. Menggunakan HP USB Disk Storage Format Tool
Dua
langkah sebelumnya tidak berhasil, maka langsung saja membuka browser
dan mencari informasi melalui google. Di beberapa tempat membaca bahwa
sebagian orang bisa mengatasi masalah seperti ini dengan menggunakan
software gratis ini, HP USB Disk Storage Format Tool. Meski di design
khusus untuk USB HP, tetapi ini juga bisa digunakan untuk lainnya.
Setelah
saya coba, malah software-nya yang tidak mendeteksi adanya Flashdisk,
sehingga cara ini tidak berhasil. Jika ingin bisa mencoba Download HP USB Format tools ( 1.98 MB) selengkapnya bisa dibaca di PCWorld
4. Mencoba dengan Ubuntu Linux 8.10
Cara
berikutnya saya mencoba dengan memasang Flashdisk di sistem operasi
Linux Ubuntu 8.10. Dengan CD ini kita bisa menjalankan Ubuntu langsung
dari CD ( tanpa menginstall di Hardisk).
Begitu masuk ke Ubuntu, memang mendeteksi adanya Flahsdisk,
tetapi disertai dengan tanda ada yang tidak beres. Dan memang, ketika
mencoba membuka-nya tidak ada respond apa-apa, bahkan ketika mencoba
memformat juga tidak bisa.
5. Melalui Disk Management
Kembali
ke windows, mencoba mencari informasi lagi melalui internet,
mendapatkan informasi untuk format melalui disk Management ( Klik kanan My Computer > Manage dan di pilih Disk Management).
Ini pun tidak membuahkan hasil, lalu cara lain lagi ( masih melalui
Disk Management ) dengan mengganti Drive letter Flashdisk, yang semula
M: diganti yang lain. Di Forum tersebut banyak pemilik flashdisk yang
menuliskan bahwa cara ini berhasil.
Maka saya mencobanya, dengan klik kanan Drive M: ( flashdisk saya), kemudian pilih menu Change Drive Letter and Path for M:
saya coba dengan drive X. setelah itu windows sempat muncul pesan Disk
Error, tetapi drive bisa berganti menjadi X:, kemudian saya coba
membukanya. Cara ini pun masih belum berhasil.
6. Memanfaatkan Garansi Flashdisk
Karena
berbagai cara sebelumnya tidak membuahkan hasil, akhirnya saya coba
cari Nota pembelian Flashdisk ini. Disana tertulis garansi Lifetime,
jadi akhirnya saya putuskan mengembalikan ke toko-nya, berharap bisa
langsung di ganti baru.
Ternyata
toko tidak mengganti langsung, tetapi dikirim ke perusahaan pembuatnya,
yang baru libur dan baru diproses awal Januari. Memang katanya akan
diganti baru, tetapi baru sekitar petengahan Januari. Sepertinya tidak
ada pilihan lain yang lebih baik, sehingga saya setuju saja.
Sebenarnya
masih ada cara lain, seperti di format dengan software bawaan flashdisk
jika ada, meskipun kemungkinan berhasil juga kecil jika berbagai
langkah diatas tidak berhasil.
Semoga pengalaman
ini bisa bermanfaat bagi yang membaca, dan memang kita sebaiknya tidak
mengandalkan penyimpanan hanya di flashdisk untuk data-data sangat
penting, karena bisa saja tiba-tiba flashdisk rusak atau mati.
Sumber: ebsoft