Powered By Blogger

Kamis, 14 Juli 2011

Bersungguh-sungguh dalam keikhlasan dan kesabaran

Sang Penakluk


Tariq bin Ziyad  (طارق بن زياد),dikenal dalam sejarah Spanyol sebagai legenda dengan sebutan Taric el Tuerto (Tariq si Mata Satu), adalah seorang Jenderal dari Dinasti Umayyah, yang memimpin penaklukan Muslim atas wilayah Andalusia (Al Andalus). Terdiri dari Spanyol, Portugal, Andorra, Gibraltar dan sekitarnya.
Pada tanggal 26 April 711 Masehi, pasukan Tariq mendarat di Gibraltar (nama Gibraltar berasal dari bahasa Arab, Jabal Tariq, yang artinya Gunung Tariq). Setelah pendaratan, komandan perang yang berani, tangkas dan cerdas ini (Tariq bin Ziyad), memerintahkan untuk membakar semua kapal dan kemudian berbicara di depan seluruh pasukannya untuk membangkitkan semangat mereka:


أيّها الناس، أين المفر؟ البحر من ورائكم، والعدوّ أمامكم، وليس لكم والله إلا الصدق والصبر...
Tidak ada jalan untuk melarikan diri! Laut di belakang kalian, dan musuh di depan kalian: Demi Allah, tidak ada yang dapat kalian sekarang lakukan kecuali bersungguh-sungguh penuh keikhlasan dan kesabaran.

Dengan suntikan semangat yang menggebu-gebu dari kata-kata Tariq bin Ziyad tersebut, pasukan itu kemudian menyerbu wilayah Andalusia, dan di musim panas tahun 711 Masehi, berhasil meraih kemenangan yang menentukan atas kerajaan Visighotic. Dimana Raja-nya, Roderic, terbunuh pada tanggal 19 Juli 711, dalam pertempuran Guadalete. Setelah menjadi penguasa (Gubernur) beberapa saat, akhirnya dipanggil pulang ke pusat pemerintahan ke-Khalifah-an pada masa itu di Damaskus, oleh Khalifah Walid I.

Sepeninggal pemerintahan Tariq bin Ziyad, peradaban Islam di Spanyol mencapai puncaknya dengan adanya dua kutub ilmu pengetahuan yaitu Cordoba (cordova) dan Grenada, di Spanyol. Dua pusat ilmu pengetahuan dunia ini melahirkan tokoh-tokoh cedekiawan muslim tingkat dunia yang kemudian menjadi rujukan bagi dunia barat dalam hal ilmu pengetahuan, seperti Ibn Rusyd (dikenal dengan nama Averroes). Hingga kejayaan islam tersebut kemudian berakhir akibat serbuan tentara Reconquista, Spanyol, dibawah pasangan Raja-Ratu, Ferdinand dan Isabella, 500 tahun kemudian.

Kalimat pemberi semangat Tariq bin Ziyad, menjadikan umat Islam memenangkan pertaruhan terbesar, menuju dunia baru di Andalusia. Semangat pantang mundur Tariq dan pasukannya perlu menjadi tauladan bagi generasi muda muslim agar selalu berjuang, dengan bersungguh-sungguh, penuh ke-ikhlasan dan kesabaran.
Sumber:
Lembar Risalah Fikrah

--
Regards,